Akademi
Berbagi
Kurang lebih 3 tahun yang
lalu aku bergabung dengan sebuah komunitas/gerakan bernama Akademi Berbagi
sebagai Relawan/Volunteer, Akademi berbagi atau biasa disebut Akber ini berawal
dari Jakarta kemudian menyebar ke berbagai Kota, salah satunya Semarang, tempat
dimana aku bergabung.
Tentang Akber
Akber bergerak di dunia
Sosial Pendidikan, memberikan pendidikan gratis kepada siapa saja yang ingin
belajar. Akber tiap kota dipimpin oleh Kepala Sekolah (Kepsek) yang bertugas
memimpin para Relawan Lainnya untuk menyelenggarakan suatu Kelas, bisa satu,
dua atau lebih Kelas tiap bulannya, tergantung kemampuan para relawan tiap
kotanya. Akber Semarang sendiri rata – rata mengadakan 2 kelas setiap bulannya.
Kelas
Proses lahirnya suatu
kelas dimulai dari diskusi para relawan tentang tema yang cocok, menarik serta
dibutuhkan untuk masa sekarang, kemudian mencari guru berpengalaman secara
teori, praktik dan jam terbang yang tentunya berkompeten dengan tema kelas,
guru yang bersedia mengajar tanpa dibayar sepeserpun dan kami menyebutnya
Relawan Guru. Setelah guru bersedia lalu kami mencari ruangan untuk
melaksanakan kelas, ruangan yang sekali lagi sama, tak bayar sepeserpun, dan
kami menyebutnya Relawan ruangan/donator ruangan. Seorang guru dan ruangan
kelas sudah didapat, kamipun menyebarkan link pendaftaran kelas secara online
dan bagi yang ingin belajar, siapapun itu, di perkenankan untuk mendaftar,
gratis, tanpa membayar sepeserpun. Ya, tanpa dibayar, tanpa membayar, gratis.
Kami para relawan, guru dan donator ruangan mempunyai visi yang sama, yaitu
berbagi, karena percayalah “berbagi bikin happy”.
Akademi Berbagi Kudus
Minggu lalu aku mengikuti
kelas perdana Akber Kudus, Akademi Berbagi di tanah kampungku sendiri, ditanah
kelahiranku. Bukan aku yang menginisiasinya, tapi seorang pemuda bernama Budi,
Relawan dari Akber Pekalongan yang hijrah pulang kampung ke Kudus karena
pekerjaan.
Total ada 8 relawan yang
menggerakkan Akber Kudus, Jumlah yang lumayan banyak untuk sebuah
komunitas/gerakan yang baru berdiri. Para Relawan kesemuanya sudah bekerja,
sebuah tugas yang tidak gampang untuk Kepsek Akber Kudus, kak Budi. Memimpin
sebuah tim yang keseluruhan bekerja tentu sebuah tantangan tersendiri untuk kak
Budi. Ibaratnya, kak budi ini memimpin tim Veteran FC, yang tak terlalu gesit
tapi syarat akan pengalaman. Untungnya kak Budi juga bekerja sehingga tau
suasana pahit dan manisnya bekerja..hahaha.. Jadi saya yakin, Kak budi tidak
hanya akan memenangkan pertandingan tapi juga bisa memainkan ritme pertandingan
dengan sangat baik, sehingga ikatan antar pemainpun terbangun dengan indah. J
Kelas Akber Kudus
Tiap Kepsek memiliki
caranya masing – masing dalam memimpin para relawan akademi berbagi, Kepsek
Akber Semarang, pun dengan Kepsek Akber Kudus, semuanya punya gaya dan keunikan
tersendiri. Mengawali kelas Akber Kudus, dimulai dengan menyanyikan lagu
Indonesia Raya. Ya, yang biasa kita nyanyikan ketika di bangku sekolah dulu,
saya terakhir menyanyikannya 7 tahun yang lalu. Sehabis kelas, Relawan Guru
diberikan Pin bertuliskan “I’m Volunteer” dan juga piagam/sertifikat
penghargaan yang dibalut pigura nan cantik. Sepintas seperti madzab Akber
Pekalongan, Oh tentu saja, Kepsek Akber Kudus adalah alumni dari Akber Pekalongan,
ia belajar disana selama 2 tahun..hahaha..Jadi tak perlu heran kalau madzab
Akber Kudus sama dengan madzab Akber Pekalongan, yang banyak akan Ritual. Lalu
Bagaimana dengan Akber Semarang? Akber Semarang minim ritual. Tapi diatas semua
perbedaan itu pada dasarnya sama saja, sama baiknya. Madzab Akber Pekalongan
dan Kudus dengan ritual Syariat Tarikatnya, Madzab Akber Semarang dengan
Hakikatnya, InsyaAllah akan sama – sama mengantarkan pada jalan yang terbaik serta
melahirkan pribadi – pribadi yang makrifat. AllahhuAkbarr! Hahahaha..
Kelas Perdana Akber Kudus |
0 Response to "Akademi Berbagi Kudus"
Posting Komentar